Makalah Planning Pemasaran (Marketing Plan)
Kali ini saya mau share makalah teknik planning penjualan (marketing plan)
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Rencana merupakan garisan tentang kegiatan yang mau dijalankan di era akan tiba, rencana dirumuskan untuk menggambarkan apa yang ingin kita capai dan bagaimana mencapai tujuan tersebut.
Banyak orang mengabaikan rencana dan senantiasa cuma dibentuk dikepala atau mengawang-awang, padahal dalam proses manajemen rencana merupakan awal aktivitas yang mutlak ada semoga kita mampu melaksanakan fungsi-fungsi administrasi lainnya mirip dalam hal : fungsi pengorganisasian, fungsi staffing, fungsi pengarahan, fungsi pengawasan.
Setiap aktifitas penjualan sangat membutuhkan manajemen dengan baik dan selaku salah satu fungsi dalam manajemen, peranan penyusunan rencana sangat memilih keberhasilan mekanisme kerja dalam setiap aktifitas penjualan hasil bikinan perusahaan. Dalam proses/ fungsi administrasi dikenal penyusunan rencana, fungsi ini sungguh penting sebagai langkah awal setiap pelaksanaan acara.
Kita akan mengetahui hal-hal yang perlu dilaksanakan bila sebelumnya sudah dijadwalkan sebaik-baiknya, sebaliknya pekerjaan kita akan terhambat atau bahkan terbengkalai jika tidak dipersiapkan sebelumnya. Begitu pula halnya dengan pemasaran, penyusunan rencana penjualan yaitu selaku penentu penentu awal proses pemasaran yang lalu akan berlanjut pada efektifitasnya penjualan hasil bikinan.
2. RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian dan peranan marketing plan dan bisnis plan?
Apa saja macam-macam Marketing plan dan bisnis plan?
Bagaimana proses perencanaan pemasaran dan planning bisnis?
Bagaimana tindakan bisnis plan
3. TUJUAN
Untuk mengenali pemahaman marketing plan dan bisnis plan
Untuk mengetahui macam-macam marketing plan dan bisnis plan
Untuk mengenali proses perencanaan pemasaran dan rencana bisnis
Untuk mengenali langkah-langkah bisnis plan
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PERENCANAAN PEMASARAN DAN PERENCANAAN BISNIS
Kegiatan pemasaran yang dijalankan setiap perusahaan perlu dikoordinasikan dan diarahkan untuk meraih tujuan perusahaan biasanya dan tujuan bdang pemasaran khususnya. Alat koordinasi dan pengarahan aktivitas penjualan tersebut yaitu planning penjualan. Yang dimaksud dengan penjualan dalam hal ini yakni kegiatan yang langsung berhubungan dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke konsumen dalam rangka memenuhi dan membuat puas keperluan dan keinginan masyarakat pelanggan melalui pertukaran.
Sedangkan rencana pemasaran merupakan perumusan perjuangan yang mau dijalankan dalam bidang pemasaran, dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam sebuah perusahaan, guna meraih tujuan dan target tertentu di era yang mau datang. Perencanaan penjualan ialah kegiatan merumuskan perjuangan-perjuangan yang hendak datang, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang diharapkan di bidang penjualan.
Bisnis yaitu sebuah organisasi yang memasarkan barang atau jasa terhadap pelanggan atau bisnis yang lain, untuk menerima laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk menjalankan acara dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Perencanaan bisnis merupakan ajaran untuk mempertajam rencana-rencana yang diperlukan, sebab di dalam perencanaan bisnis ini dapat dimengerti posisi perusahaan ketika ini, arah dan tujuan perusahaan, dan cara mencapai target yang ingin diraih.
Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyususn Business Plan. Business Plan ialah suatu dokumen yang menyatakan akidah akan kesanggupan suatu bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menciptakan laba yang membuat puas dan menarik bagi penyandang usulan. Pengertian lain dari business plan yaitu sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan impian sebuah bisnis terhadap penyandang dana potensial.
Menurut Bygrave, 1994 : 441 (dalam Buchari Alma, 2006 : 198) mendefinisikan Business Plan sebagai dokumen yang ditawarkan oleh enterpreuner yang menampung detail perihal kala lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan era depan dari suatu perusahaan. Isinya meliputi analisis ihwal manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, gosip tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business Plan juga berisi tentang rincian profit, neraca pembayaran, proyeksi fatwa kas untuk dua tahun yang akan datang. Selain itu juga memuat pandangan dan wangsit dari untuk dua tahun yang hendak tiba, persepsi dan wangsit dari anggota tim administrasi serta menyangkut taktik dan tujuan perusahaan yang akan dicapai.
Jadi bisnis plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsurunsur yang berkaitan baik internal maupun eksternal tentang perusahaan untuk memualai suatu perjuangan. Isi dari business plan sering merupakan penyusunan rencana terpadu yang menyangkut penjualan, permodalan, manufacturing dan sumber daya manusia.
Di dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan analisis kelayakan Usaha, hal ini dikarenakan faktor utama dalam melaksanakan usaha pertama kali aspek kelayakan perlu diamati dan ialah hal yang cukup penting. Perencanaan perjuangan dibutuhkan dalam kegiatan bisnis yang hendak dikerjakan maupun yang sedang berlangsung agar tetap berada dijalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan usaha merupakan alat yang sungguh penting bagi pebisnis maupun pengambil keputusan kebijakan perusahaan. Perencanaan perjuangan juga mampu digunakan sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga. Ada lingkup yang perlu dijelaskan, untuk menuju penyusunan rencana usaha yang maksimal.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis memburu laba seperti ini, contohnya bisnis koperatif yang bermaksud memajukan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bermaksud mengembangkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis mirip ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar pada umumnya dimiliki oleh pemerintah, penduduk umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis bermakna kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menciptakan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri mempunyai tiga penggunaan, tergantung skupnya penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (aturan), teknis, dan hemat yang bertujuan mencari keuntungan atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas mampu merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh acara yang dijalankan oleh komunitas penyuplaibarang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
A. MANFAAT PEMASARAN
1. Usaha untuk mendorong cara berpikir jauh ke depan.
2. Usaha mengkoordinasi kegiatan penjualan secara lebih baik.
3. Usaha mengawasi aktivitas penjualan yang telah dilakukan yang didasarkan atas tolok ukur prestasi kerja yang ditetapkan dalam rencana.
4. Perumusan ihwal tujuan yang ingin dicapai dan kebijakan operasional yang dapat dikerjakan secara lebih mantap.
5. Usaha untuk menumbuhkan hasrat partisipasi dan mempertebal rasa tanggung jawab para pelaksana.
Dengan demikian dapat dikatakan, penyusunan rencana pemasaran bertujuan menawarkan pendekatan yang sistematik dan terorganisir bagi usaha:
a. Menyeimbangkan dan menyelaraskan kegiatan penjualan yang mampu menjamin tercapainya tujuan dan sasaran.
b. Menggunakan cara-cara berusaha di bidang penjualan secara intensif dan maksimal.
c. Menjamin keserasian dan keselarasan antara bagian yang terdapat dalam perusahaan dalam usaha pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.
d. Pengendalian yang cepat, tepat, dan teratur atas catatan, gagasan atau aliran dan perjuangan-perjuangan atau aktivitas pemasaran dalam perusahaan.
2. MACAM-MACAM PERENCANAAN PEMASARAN
Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa macam penyusunan rencana pemasaran, berupa:
1. Perencanaan Pasar yang Strategis (Strategic Market Planning). Perencanaan ini berhubungan dengan penyusunan rencana perjuangan perusahaan (business rencana), ke arah mana usaha akan dikembangkan. Untuk melakukan perencanaan pasar yang strategis perlu dikaji:
a. Langganan (customers) yang akan dilayani
b. Pesaing (competitiors) yang mesti dihadapi.
c. Trend lingkungan (environmental trends) yang ada, mencakup sosial ekonomi, politik, dan teknologi yang mempengaruhi pasar yang diramalkan.
d. Ciri pasar yang ada untuk mengenali pergantian yang terdapat dan interaksinya.
e. Ciri perusahaan (internal company characteristions), bagi penilaian kemampuan sumber daya yang ada dalam perusahaan.
2. PERENCANAAN STRATEGIS PEMASARAN PERUSAHAAN (CORPORATE MARKETING PLANNING).
Perencanaan ini merupakan perencanaan jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai taktik dan program pokok di bidang penjualan perusahaan, yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam sebuah jangka waktu tertentu. Dalam melaksanakan perencanaan ini, dikerjakan:
a. analisis sumber daya dan lingkungan perusahan serta seni manajemen pola produk (product mix strategics).
b. analisis suasana yang meliputi:
c. analisis pasar dan segmentasinya
d. analisis pasar, dan
e. analisis produktivitas dan rentabilitas.
f. Penetapan seni manajemen perusahaan dengan mempertimbangkan pasar dan produk, yang dapat berupa:
Strategi Penetapan Pasar, untuk jenis produk yang lama dan pasar yang usang.
Strategi Pengembangan Produk, untuk jenis produk yang baru dan pasar yang usang.
Strategi Pengembangan Pasar, untuk jenis produk yang usang dan pasar yang lama.
Strategi Diversifikasi, untuk jenis produk yang gres dan pasar yang baru.
3. Perencanaan Pemasaran yang Strategis (Strategic Marketing Planning). Perencanaan ini berhubungan dengan usaha untuk menjual produk perusahaan. Perencanaan ini meliputi strategi pemasaran yang terpadu. Yang dimaksud dengan contoh penjualan (marketing mix), yaitu taktik produk, taktik harga, seni manajemen distribusi, dan taktik penawaran khusus.
4. Perencanaan Pemasaran yang Operasional (Operational Marketing Planning). Perencanaan ini meupakan perencanan kegiatan pelaksanaan aktivitas pelaksanaan di bidang penjualan yang rinci atas kawasan/daerah niaga, produk, dan waktu yang lebih pendek. Dalam penyusunan rencana ini akan dicakup:
a. Rencana pemasaran per kawasan, per produk, per bulan.
b. Rencana penyaluran atau distribusi.
c. Rencana penawaran spesial per buatan, per daerah dan per bulan.
d. Rencana pendidikan dan pengembangan tenaga penjulan
e. Rencana observasi dan pengembangan pasar.
f. Rencana penelitan dan pengembangan pasar.
g. Rencana kunjungan dan training langganan.
Untuk penyusunan planning pemasaran yang oprasional perlu didahului dengan analisis atas:
1. Kemampuan masing-masing unit pelaksanaan penjualan.
2. Target pemasaran per unit pelaksana pemasaran.
3. Situasi dan kondisi pasar dari unit plaksana pemasaran tersebut, dan
4. Besarnya dana anggran yang ditawarkan untuk unit perlaksanaan pemasaran tersebut.
5. Perencanaan Pemasaran Produk Baru (Planning Of Launching of New Product). Perencanaan ini ialah perencanaan aktivitas pelaksanaan menjual produk baru. dalam penyusunan rencana ini tercakup target pasar yang dituju, acara pengujian pasar (market test), meramalkan kesempatanpasar dan mmemperkirakan sasaran penjualan, serta penetapan sumber daya yang dibutuhkan.
Didalam praktik, sering dijumpai empat macam bentuk hasil aktivitas perencanaan penjualan. Keempat bentuk tersebut yaitu:
1. Target Pemasaran, adalah penetapan sebuah ukuran tertentu selaku sasaran yang hendak dicapai dalam rentang waktu tertentu di kurun yang hendak datang. Target penjualan dapatberupa jumlah pemasaran dalam unit atau rupiah, share pasar atau laba.
2. Rencana Pemasaran, yakni rumusan tentang apa yang ingim dicapai dan bagaimana cara mencapainya, yang terdiri dari aktivitas yang mau dikerjakan untuk pencapaian tujuan di bidang pemasaran.
3. Program Pemasaran, ialah rumusan tentang rincian langkah acara yang telah ditetapkan dalam rencana pemasaran dengan menekankan pada tahap-tahap pelaksanaan yang dikaitkan atas waktu, daerah/tempat, dan oleh siapa pelaksanaannya dilaksanakan.
4. Anggaran Pemasaran, ialah detail langkah acara yang akan dilaksanakan dalam bidang penjualan dan pernyataan tujuan apa yang ingin diraih yang dinyatakan dalam nilai duit (rupiah).
3. PROSES PERENCANAAN PEMASARAN
Dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana pemasaran perlu diikuti beberapa langka selaku berikut:
1. Analisis Hasil Prestasi Kegiatan Pemasaran
Dalam analisis ini dilakukan pengkajian perihal pertumbuhan hasil penjualan dan ralisasi acara yang dilakukan dalam bidang penjualan. Analisis ini harus mampu memperlihatkan kesimpulan wacana alasannya adalah-sebab naik atau turunnya hasil penjualan utamanya dan penjualan umumnya
2. Analisis Keunggulan, Kelemahan, Kesempatan, dan Ancaman Pemasaran Perusahaan.
Dalam analisis ini dilaksanakan pengkajian atas keadaan lingkungan pemasaran perusahaan utamanya perkembangan ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan pemerintah. Sebagai pola, imbas perkembangan ekonomi masyarakat terhadap kemungkinan kesempatanpasar. Demikian pula pengaruh pertumbuhan teknologi dapat merupakan bahaya penjualan dari produk pemasaran.
Factor-aspek di dalam perusahaan dapat menimbulkan keunggulan dan kekurangan perusahaan itu di pasar. Sebagai acuan kesanggupan sumber daya perusahaan, seperti sumber daya insan dan dana yang di miliki perusahaan. Di samping sumber daya, yang lebih penting lagi yakni pengelolaan atau manajemen penjualan.
3. Penentuan Tujuan (objektif) Pemasaran
Dalam hal ini perusahaan mesti mebetapkan tujuan (objektif) yang ingin dicapai dalam bidang pemasaran, apakah tingkat penjualan, atau tingkat share pasar ataupun tingkat keuntungan yang diperlukan.
4. Penetapan Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran yang ditetapkan didasarkan atas target pasar (Target market) dan Tujuan (objektif) perusahaan. Strategi penjualan yang ditetapkan meliputi seni manajemen harga, produk, penyaluran, atau distribusi dan penawaran spesial.
5. Penetapan Target Pemasaran
Berdasarkan pendapathasil keempat langkah di atas, ditetapkanlah target penjualan. Target penjualan yang ditetapkan dapat dinyatakan dalam volume penjualan (unit) atau nilai penjualan (Rupiah) maupun dalam share pasar dan keuntungan.
6. Penyusunan Rencana Pemasaran
Setelah sasaran penjualan ditetapkan, langkah berikutnya ialah penyusunan planning penjualan yang disusun menggambarkan aktivitas yang dikerjakan dalam bidang pemasaran, mirip dapat dilihat pada lampiran, dalam rangka meraih sasaran penjualan.
7. Penyusunan Program Pemasaran
Berdasarkan Rencana Pemasaran di atas, disusun detail kegiatan yang mau dikerjakan yang dikaitkan atas waktu, kawasan, dan oleh siapa dikerjakan.
8. Penyusunan Anggaran Pemasaran
Langkah terakhir dalam Perencanaan Pemasaran dalam penyusunan budget pemasaran. Anggran penjualan yang disusun hendaklah didasarkan atas acara pemasaran yang telah ditetapkan. Hal ini karena akan terjadi keperluan anggaran yang berbeda kalau waktu dan daerah pelaksanaan kegiatan pemasaran berbeda.
4. MANFAAT BISNSI PLAN
Manfaat – manfaat yang mampu diambil dari penyusunan businees plan yang bagus.
1) Membantu dalam mencari modal dan pertolongan terhadap lembaga keuangan pemberi kredit.
Businees plan bisa menggambarkan kesiapan kandidat Entrepreneur yang terjun langsung dalam dunia bisnis. Seberapa dalam kandidat Entrepreneur mengetahui bisnis yang sedang dirancang. Hal itu terlihat dari seberapa kompleks dan rinci business plan yang disusun.
Calon penanam modal atau forum keuangan pemberi kredit akan melihat kesiapan kandidat Entrepreneur dari business plan yang mereka susun. Businees plana akan memperlihatkan apakah bisnis yang sedang dijadwalkan tersebut realistis untuk dilakukan. Seberapa cepat investasi yang ditanamkan akan meraih break even point dan berapa lama pay back period dari bisnis yang dijadwalkan. Pada business plan, juga akan diketahui siapa pun yang terlibat langsung dari keberjalanan bisnis. Siapa saja yang bermain dari segmen bisnis yang sama. Hal ini akan mengukur seberapa besar resiko dari bisnis yang dianjurkan. Seberapa panjang rantai pasok dari bisnis. Hal ini juga menghipnotis tingkat risiko bisnis. Bila semua faktor tersebut memenuhi harapan calon penanam modal, bisa saja investor tersebut tanpa ragu menanamkan modalnya ke dalam bisnis. Aspek-faktor utama seperti pay-back period, break even point, dan internal rate of return biasanya digunakan investor untuk mengenali seberapa pantas bisnis yang diajukan padanya benar-benar layak dari sisi finansial.
Namun demikian, bukan bermakna calon investor tersebut akan menunjukkan investasinya jikalau parameter-parameter kelayakan finansial terpenuhi. Investor akan mencocokkan rencana Entrepreneur dalam menyanggupi proyeksi finansial yang dirancang. Apakah planning pemasaran yang ada sudah menggambarkan proyeksi finansial. Bagaimana planning operasional dan metode organisasi dari bisnis yang diusulkan.
2) Membantu dalam memutuskan apakah akan melanjutkan usaha atau berhenti
Layaknya rambu-rambu kemudian lintas, business plan juga bisa digunakan untuk menetapkan apakah bisnis yang sedang dijalani on the track atau sesuai dengan yang dijadwalkan. Misalnya, apakah parameter-parameter keuangan yang ada sudah tercapai. Bila belum tercapai, mengapa hal itu mampu terjadi. Bagian proses bisnis mana yang salah dan perlu diperbaiki.
Melalui business plan, akan dimengerti proses pemasukan-pengeluaran bisnis yang sedang dijalani. Adakah dari pos-pos pendapatan dan pengeluaran tersebut yang abnormal atau ada ketidakefisienan dari pos-pos pendapatan dan pengeluaran tersebut. Bila terdapat pos pengeluaran yang mampu dikurangi atau bahkan dihilangkan, Entrepreneur akan dengan gampang melakukan adaptasi.
Misalnya pada abad waktu tertentu, pendapatan atau pengembalian dari investasi yang ditanamkan penanam modal tidak tercapai. Tentunya, Entrepreneur akan melaksanakan penilaian mirip yang telah diterangkan sebelumnya. Di lain pihak, Entrepreneur mesti mempertanggung jawabkan keberlangsungan bisnisnya terhadap penanam modal yang terlibat. Business plan mampu dijadikan alat investor dalam mengecek bisnis tersebut.
Keputusan-keputusan investor tersebut didasari oleh parameter-parameter yang dirancang dalam business plan. Investor akan memutuskan apakah kolaborasi mampu dilanjutkan atau tidak. Bila kolaborasi akan dilanjutkan, apa saja evaluasi yang harus segera diimplementasikan oleh Entrepreneur. Bila bisnis terlihat kurang menjanjikan, investor berhak untuk menetapkan kerja sama.
Selain itu, Entrepreneur juga mampu memutuskan apakah keberlangsungan bisnis mampu membuat puas beberapa tahun mendatang. Entrepreneur tersebut mampu menetapkan apakah bisnis mampu dilanjutkan. Entrepreneur juga bisa menetapkan apa saja yang perlu diperbaiki demi menjaga bisnis.
3) Membantu dalam berbagi wangsit bisnis
Business plan ialah salah satu sarana sistematis dalam mempertajam ilham bisnis. Dengan dukungan business plan, inspirasi-inspirasi bisnis akan lebih terjadwal dan sistematis. Melalui pendekatan-pendekatan standar business plan, akan dikenali siapa saja pasar atau konsumen memiliki potensi, bagaimana proses pemasarannya, serta bagaimana proses operasional dari bisnis yang sedang dijalani.
Pada perencanaan finansial, akan dimengerti bagaimana pendapatan dan pengeluaran yang paling optimal. Dengan pinjaman komputer, akan dapat disimulasikan posisi pos-pos keuangan yang mampu menghasilkan profit yang tinggi bagi bisnis. Selain itu, pastinya akan diketahui juga pos-pos bisnis mana saja yang tidak menawarkan laba dan bahkan bisa menjadi beban bisnis.
Misalnya, bisnis yang sedang disusun yakni terkait dengan ekspor-impor. Nilai tukar rupiah kepada dollar Amerika tentunya menjadi faktor yang sangat penting. Melalui simulasi pada business plan akan diketahui apakah bisnis yang sedang direncanakan tersebut masih patut untuk dipertahankan dan dikembangkan. Apakah harga yang dikeluarkan ke pasar masih kompetitif dan menunjukkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.
4) Membantu dalam mengindetifikasi aspek-faktor penghambat kesuksesan bisnis
Investasi pada suatu bisnis seperti melakukan taruhan. Taruhan akan investasi yang ditanamkan. Apakah uang yang ditanamkan akan menunjukkan laba maksimal atau menguap begitu saja. Melalui business plan, akan dimengerti secara terang bagaimana proses bisnis yang dirancang. Bagaimana acuan pemasaran yang hendak dikerjakan, bagaimana proses operasionalnya, serta bagaimana kelimpahan tanggung jawab dalam organisasi bisnis.
Bagaimana sebuah bisnis meningkat dan sukses atau bagaimana suatu bisnis menemui kegagalan dapat dilihat dari business plan yang disusun. Seberapa baik business plan tersebut akan menunjukkan gambaran aspek-aspek penentu keberhasilan bisnis.Apakah aspek-faktor tersebut sudah didefiniskan. Lalau bagaimana menghadapi aspek-aspek penghambat bisnis. Apakah telah direncanakan bagaimana proses penanggulangan faktor-aspek penghambat tersebut. Bila faktor penghambat tersebut muncul, bagaimana respon perusahaan kepada penghambat tersebut.
5) Menyediakan tujuan yang terang untuk lingkungan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan
Gerak langkah perusahaan harus didefiniskan dengan terang. Apa saja tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Bagaimana langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hal ini pastinya bermanfaat tidak saja untuk lingkungan internal perusahaan/bisnis atau kandidat investor (lingkungan eksternal). Business plan menunjukkan citra dan arah yang jelas terhadap pengelolaan bisnis. Selain itu, bagi calon investor, business plan akan menunjukkan tujuan yang jelas serta tingkat kelayakan bisnis. Hal ini tentu saja sungguh penting untuk menarik perhatian penanam modal dalam menanamkan dananya seperti sudah diterangkan pada bab sebelumnya.
6) Menyediakan citra yang terang perihal kandidat pelanggan potensial, pemasok, dan calon penanam modal
Pada penyusunan rencana pemasaran, dijelaskan bagaimana posisi produk atau jasa relatif terhadap pesaing. Segmen pasar mana yang akan dibidik oleh Entrepreneur. Hal ini bekerjsama berkaitan dekat dengan pendefinisian kandidat pelanggan memiliki potensi. Seberapa erat dan seberapa kompleks konsumen yang mau disasar. Bagaimana cara "merayu" mereka supaya mau berbelanja produk atau jasa yang disediakan. Pada perencanaan operasional akan didefinisikan siapa saja yang terlibat eksklusif dalam kegiatan opersional bisnis. Siapa saja penyedia yang mau menjadi mitra strategis bisnis. Tentunya, keberadaan penyuplai menjadi sangat penting alasannya menentukan kelancaran bisnis perusahaan.
C. LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT BISNIS PLAN
1. Pembukaan
Pembukaan pada plan / rencana bisnis. Jelaskan siapa yang menulis, kapan dan untuk tujuan apa.
2. Rangkuman
Berikan kisi-kisi dari planning / plan bisnis Anda. Tuliskan bagian ini terakhir sehabis semua bab dibuat.
3. Strategic Overview
Tuliskan apa yang menjadi tujuan utama, dan acara utama dari planning usahanya. Apa tujuan jangka panjang, taktik kunci dan tujuan selesai.
4. Status Saat Ini
Rangkum apa yang telah diraih, performa keuangan, pemasaran dan teknis sampai ketika ini. Perkenalkan semua orang yang terlibat dalam bisnis ini.
5. Penawaran Produk atau Jasa
Jelaskan secara singkat apa yang membuat produk Anda beda dengan lainnya. Apa yang membuatnya spesial?
6. Target Pasar
Tunjukkan siapa saja target pasar yang mau disasar. Berikan profil pelanggan, segmen, demam isu dan juga kompetisi dibisnis ini.
7. Strategi Marketing dan Penjualan
Bagaiaman Anda akan memasarkan produk ini? Bagaimana akan berkompetisi dengan pesaing dibidang yang sama? Berapa biaya marketingnya? dan sebagainya.
8. Teknologi
Berikan segala hal yang berhubungan degan teknologi dan observasi di perjuangan Anda.
9. Operasional
Bagaimana operasional akan di handel, bagaimana menjalankannya, berapa biaya dan sumber daya yang diperlukan.
10. Proyeksi Keuangan
Berikan tabel sederhana ihwal proyeksi keuangannya.
11. Kebutuhan Pendanaan
Berapa komplemen pendanaan yang Anda butuhkan.
12. Implemetasi
Berikan timeline pengerjaan, dan aksi yang dibutuhkan semoga rencana berjalan.
13. Kesimpulan
Berikan alasan mengapa bisnis ini akan sukses, dan mengapa perlu didukung.
D. Elemen Dari Business Plan
Rencana Bisnis (business plan) memiliki berbagai elemen penting. Mengutip dari Business Incubator Centre-Universitas Gunadarma, komponen yang dimaksud dan penjelasannya selaku berikut:
1. Ringkasan Eksekutif
Merupakan pintu masuk ke rencana bisnis kita. Ringkasan sebaiknya hanya outline dan lebih menekankan pada butir-butir utama saja.
2. Tujuan.
Tetapkan tujuan kita, misal pangsa pasar, penjualan, dan laba. Yakinkan bahwa tujuan tersebut kongkrit, dan terukur. Tujuan harus memperlihatkan tingkat penjualan atau keuntungan, persentase gross margin, laju kemajuan, atau pangsa pasar yang ingin dicapai. Hindari penggunaan tujuan yang tidak terang, misal “menjadi yang terbaik” atau kemajuan yang cepat, Kita seharusnya menetapkan paling sedikit tiga tujuan.
3. Pernyataan Misi
Pernyataan misi mengekspresikan tujuan tertinggi dari perusahaan kita, contohnya menyediakan layanan ke industri tertentu, membuatkan teknologi baru, atau mengembangkan pendidikan. Jika perusahaan kita memiliki misi, nyatakan secara sederhana dalam satu atau dua kalimat.
4. Perusahaan
Buat ringkasan perusahaan dengan menjelaskan secara terang apa yang dijual, melalui kanal distribusi apa, dan dijual ke siapa/mana.
5. Kepemilikan Perusahaan
Jelaskan bentuk kepemilikan perusahaan kita. Apakah partnership, sole proprietorship, atau corporation? Publik atau perorangan?
6. Sejarah Perusahaan
Sebutkan kapan perusahaan didirirkan, oleh siapa, dan dengan tujuan apa. Bagaimana perusahaan berkembang setelah itu? Dimana kita merelokasi kantor, mengembangkan lini produk atau perubahan signifikan yang lain? Ingatlah untuk memasukkan gosip mengenai pemasaran, barang/jasa, dan pasar yang dilayani serta bagaiman hal-hal tadi berganti atau berkembang sepanjang waktu. Jika perusahaan kita baru, nyatakan mengapa kita menetapkan memulai buka usaha.
7. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan
Jelaskan dengan ringkas kantor dan lokasi perusahaan, sifat dan fungsinya, luas, status penyewaan, dan isu perihal akomodasi yang lain.
8. Produk/Jasa
Paragraf ini ialah ringkasan barang dan jasa yang ditawarkan. Ringkasan kita mesti point-point-nya saja. dan menerangkan barang dan jasa kita. Jelaskan bagaimana barang/jasa saling melengkapi satu sama lain atau dijual serentak, jika ada.
9. Deskripsi Barang dan Jasa
Buat List barang dan jasa secara individual dan jelaskan bagaimana barang/jasa tersebut berguna untuk pelanggan.
10. Karakteristik dan Perbandingan Kompetitif Barang/Jasa
Jelaskan karakteristik berkompetisi utama dari barang/jasa kita. Mengapa orang-orang membeli barang/jasa kita dibandingkan lainnya? Apakah kita memberikan yang lebih baik untuk karakteristik, harga,mutu, atau pelayanannya? Jelaskan sifat pemasaran yang khas yang menawarkan daya saing.
11. Layanan Konsumen/Tindak Lanjut Layanan
Jelaskan bagaimana kita memberikan pelayanan terhadap barang/jasa yang kita jual. Jika perusahaan kita cuma menunjukkan jasa, rubahlah judul diatas dengan tindak lanjut layanannya dan jelaskan bagaimana kita menawarkan sumbangan terhadap pelanggan. Juga masukkan jam operasi atau kebijakan garansi.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Rencana pemasaran merupakan perumusan usaha yang akan dijalankan dalam bidang penjualan, dengan memakai sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan, guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu di abad yang akan tiba.
Perencanaan pemasaran ialah kegiatan merumuskan perjuangan-usaha yang hendak tiba, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang diperlukan di bidang pemasaran.
Bisnis plan bisa menggambarkan kesiapan calon entrepreneur yang menggeluti langsung dalam dunia bisnis. Seberapa dalam kandidat entrepreneur mengetahui bisnis yang sednag dirancang. Hal itu tampakdari seberapa komleks dan rinci business plan yang disusun. Calon investor atau forum keuangan pemberi kredit akan melihat kesiapan calon entrepreneur dari business plan yang mereka susun. Business plan akan menawarkan apakah bisnis yang sedang dijadwalkan tersebut realistis untuk dikerjakan.
Macam-macam penyusunan rencana penjualan:
1. Perencanaan Pasar yang Strategis (Strategic Market Planning).
2. Perencanaan Strategis Pemasaran Perusahaan (Corporate Marketing Planning).
3. Perencanaan Pemasaran yang Strategis (Strategic Marketing Planning).
4. Perencanaan Pemasaran yang Operasional (Operational Marketing Planning).
Proses penyusunan rencana penjualan:
1. Analisis Hasil Prestasi Kegiatan Pemasaran
2. Analisis Keunggulan, Kelemahan, Kesempatan, dan Ancaman Pemasaran Perusahaan.
3. Penentuan Tujuan (objektif) Pemasaran
4. Penetapan Strategi Pemasaran
5. Penetapan Target Pemasaran
6. Penyusunan Rencana Pemasaran
7. Penyusunan Program Pemasaran
8. Penyusunan Anggaran Pemasaran
2. SARAN
Setelah disusunnya makalah tentang penyusunan rencana pemasaran dibutuhkan mampu memperbesar wawasan pembaca terutama dimata kuliah administrasi penjualan II. Begitu juga alangkah baiknya kalau kita mencari sumber tumpuan lebih banyak dari banyak sekali sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita peroleh semakin luas.
DAFTAR PUSTAKA
Buku : Manajemen Pemasaran / Prof. Dr. Sofjan Assuari, S.E., M.B.A
Ed. 1-11. - Jakarta: Rajawali Pers, 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Rencana merupakan garisan tentang kegiatan yang mau dijalankan di era akan tiba, rencana dirumuskan untuk menggambarkan apa yang ingin kita capai dan bagaimana mencapai tujuan tersebut.
Banyak orang mengabaikan rencana dan senantiasa cuma dibentuk dikepala atau mengawang-awang, padahal dalam proses manajemen rencana merupakan awal aktivitas yang mutlak ada semoga kita mampu melaksanakan fungsi-fungsi administrasi lainnya mirip dalam hal : fungsi pengorganisasian, fungsi staffing, fungsi pengarahan, fungsi pengawasan.
Setiap aktifitas penjualan sangat membutuhkan manajemen dengan baik dan selaku salah satu fungsi dalam manajemen, peranan penyusunan rencana sangat memilih keberhasilan mekanisme kerja dalam setiap aktifitas penjualan hasil bikinan perusahaan. Dalam proses/ fungsi administrasi dikenal penyusunan rencana, fungsi ini sungguh penting sebagai langkah awal setiap pelaksanaan acara.
Kita akan mengetahui hal-hal yang perlu dilaksanakan bila sebelumnya sudah dijadwalkan sebaik-baiknya, sebaliknya pekerjaan kita akan terhambat atau bahkan terbengkalai jika tidak dipersiapkan sebelumnya. Begitu pula halnya dengan pemasaran, penyusunan rencana penjualan yaitu selaku penentu penentu awal proses pemasaran yang lalu akan berlanjut pada efektifitasnya penjualan hasil bikinan.
2. RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian dan peranan marketing plan dan bisnis plan?
Apa saja macam-macam Marketing plan dan bisnis plan?
Bagaimana proses perencanaan pemasaran dan planning bisnis?
Bagaimana tindakan bisnis plan
3. TUJUAN
Untuk mengenali pemahaman marketing plan dan bisnis plan
Untuk mengetahui macam-macam marketing plan dan bisnis plan
Untuk mengenali proses perencanaan pemasaran dan rencana bisnis
Untuk mengenali langkah-langkah bisnis plan
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PERENCANAAN PEMASARAN DAN PERENCANAAN BISNIS
Kegiatan pemasaran yang dijalankan setiap perusahaan perlu dikoordinasikan dan diarahkan untuk meraih tujuan perusahaan biasanya dan tujuan bdang pemasaran khususnya. Alat koordinasi dan pengarahan aktivitas penjualan tersebut yaitu planning penjualan. Yang dimaksud dengan penjualan dalam hal ini yakni kegiatan yang langsung berhubungan dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke konsumen dalam rangka memenuhi dan membuat puas keperluan dan keinginan masyarakat pelanggan melalui pertukaran.
Sedangkan rencana pemasaran merupakan perumusan perjuangan yang mau dijalankan dalam bidang pemasaran, dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam sebuah perusahaan, guna meraih tujuan dan target tertentu di era yang mau datang. Perencanaan penjualan ialah kegiatan merumuskan perjuangan-perjuangan yang hendak datang, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang diharapkan di bidang penjualan.
Bisnis yaitu sebuah organisasi yang memasarkan barang atau jasa terhadap pelanggan atau bisnis yang lain, untuk menerima laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk menjalankan acara dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Perencanaan bisnis merupakan ajaran untuk mempertajam rencana-rencana yang diperlukan, sebab di dalam perencanaan bisnis ini dapat dimengerti posisi perusahaan ketika ini, arah dan tujuan perusahaan, dan cara mencapai target yang ingin diraih.
Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyususn Business Plan. Business Plan ialah suatu dokumen yang menyatakan akidah akan kesanggupan suatu bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menciptakan laba yang membuat puas dan menarik bagi penyandang usulan. Pengertian lain dari business plan yaitu sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan impian sebuah bisnis terhadap penyandang dana potensial.
Menurut Bygrave, 1994 : 441 (dalam Buchari Alma, 2006 : 198) mendefinisikan Business Plan sebagai dokumen yang ditawarkan oleh enterpreuner yang menampung detail perihal kala lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan era depan dari suatu perusahaan. Isinya meliputi analisis ihwal manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, gosip tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business Plan juga berisi tentang rincian profit, neraca pembayaran, proyeksi fatwa kas untuk dua tahun yang akan datang. Selain itu juga memuat pandangan dan wangsit dari untuk dua tahun yang hendak tiba, persepsi dan wangsit dari anggota tim administrasi serta menyangkut taktik dan tujuan perusahaan yang akan dicapai.
Jadi bisnis plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsurunsur yang berkaitan baik internal maupun eksternal tentang perusahaan untuk memualai suatu perjuangan. Isi dari business plan sering merupakan penyusunan rencana terpadu yang menyangkut penjualan, permodalan, manufacturing dan sumber daya manusia.
Di dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan analisis kelayakan Usaha, hal ini dikarenakan faktor utama dalam melaksanakan usaha pertama kali aspek kelayakan perlu diamati dan ialah hal yang cukup penting. Perencanaan perjuangan dibutuhkan dalam kegiatan bisnis yang hendak dikerjakan maupun yang sedang berlangsung agar tetap berada dijalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan usaha merupakan alat yang sungguh penting bagi pebisnis maupun pengambil keputusan kebijakan perusahaan. Perencanaan perjuangan juga mampu digunakan sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga. Ada lingkup yang perlu dijelaskan, untuk menuju penyusunan rencana usaha yang maksimal.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis memburu laba seperti ini, contohnya bisnis koperatif yang bermaksud memajukan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bermaksud mengembangkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis mirip ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar pada umumnya dimiliki oleh pemerintah, penduduk umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis bermakna kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menciptakan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri mempunyai tiga penggunaan, tergantung skupnya penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (aturan), teknis, dan hemat yang bertujuan mencari keuntungan atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas mampu merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh acara yang dijalankan oleh komunitas penyuplaibarang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
A. MANFAAT PEMASARAN
1. Usaha untuk mendorong cara berpikir jauh ke depan.
2. Usaha mengkoordinasi kegiatan penjualan secara lebih baik.
3. Usaha mengawasi aktivitas penjualan yang telah dilakukan yang didasarkan atas tolok ukur prestasi kerja yang ditetapkan dalam rencana.
4. Perumusan ihwal tujuan yang ingin dicapai dan kebijakan operasional yang dapat dikerjakan secara lebih mantap.
5. Usaha untuk menumbuhkan hasrat partisipasi dan mempertebal rasa tanggung jawab para pelaksana.
Dengan demikian dapat dikatakan, penyusunan rencana pemasaran bertujuan menawarkan pendekatan yang sistematik dan terorganisir bagi usaha:
a. Menyeimbangkan dan menyelaraskan kegiatan penjualan yang mampu menjamin tercapainya tujuan dan sasaran.
b. Menggunakan cara-cara berusaha di bidang penjualan secara intensif dan maksimal.
c. Menjamin keserasian dan keselarasan antara bagian yang terdapat dalam perusahaan dalam usaha pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.
d. Pengendalian yang cepat, tepat, dan teratur atas catatan, gagasan atau aliran dan perjuangan-perjuangan atau aktivitas pemasaran dalam perusahaan.
2. MACAM-MACAM PERENCANAAN PEMASARAN
Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa macam penyusunan rencana pemasaran, berupa:
1. Perencanaan Pasar yang Strategis (Strategic Market Planning). Perencanaan ini berhubungan dengan penyusunan rencana perjuangan perusahaan (business rencana), ke arah mana usaha akan dikembangkan. Untuk melakukan perencanaan pasar yang strategis perlu dikaji:
a. Langganan (customers) yang akan dilayani
b. Pesaing (competitiors) yang mesti dihadapi.
c. Trend lingkungan (environmental trends) yang ada, mencakup sosial ekonomi, politik, dan teknologi yang mempengaruhi pasar yang diramalkan.
d. Ciri pasar yang ada untuk mengenali pergantian yang terdapat dan interaksinya.
e. Ciri perusahaan (internal company characteristions), bagi penilaian kemampuan sumber daya yang ada dalam perusahaan.
2. PERENCANAAN STRATEGIS PEMASARAN PERUSAHAAN (CORPORATE MARKETING PLANNING).
Perencanaan ini merupakan perencanaan jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai taktik dan program pokok di bidang penjualan perusahaan, yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam sebuah jangka waktu tertentu. Dalam melaksanakan perencanaan ini, dikerjakan:
a. analisis sumber daya dan lingkungan perusahan serta seni manajemen pola produk (product mix strategics).
b. analisis suasana yang meliputi:
c. analisis pasar dan segmentasinya
d. analisis pasar, dan
e. analisis produktivitas dan rentabilitas.
f. Penetapan seni manajemen perusahaan dengan mempertimbangkan pasar dan produk, yang dapat berupa:
Strategi Penetapan Pasar, untuk jenis produk yang lama dan pasar yang usang.
Strategi Pengembangan Produk, untuk jenis produk yang baru dan pasar yang usang.
Strategi Pengembangan Pasar, untuk jenis produk yang usang dan pasar yang lama.
Strategi Diversifikasi, untuk jenis produk yang gres dan pasar yang baru.
3. Perencanaan Pemasaran yang Strategis (Strategic Marketing Planning). Perencanaan ini berhubungan dengan usaha untuk menjual produk perusahaan. Perencanaan ini meliputi strategi pemasaran yang terpadu. Yang dimaksud dengan contoh penjualan (marketing mix), yaitu taktik produk, taktik harga, seni manajemen distribusi, dan taktik penawaran khusus.
4. Perencanaan Pemasaran yang Operasional (Operational Marketing Planning). Perencanaan ini meupakan perencanan kegiatan pelaksanaan aktivitas pelaksanaan di bidang penjualan yang rinci atas kawasan/daerah niaga, produk, dan waktu yang lebih pendek. Dalam penyusunan rencana ini akan dicakup:
a. Rencana pemasaran per kawasan, per produk, per bulan.
b. Rencana penyaluran atau distribusi.
c. Rencana penawaran spesial per buatan, per daerah dan per bulan.
d. Rencana pendidikan dan pengembangan tenaga penjulan
e. Rencana observasi dan pengembangan pasar.
f. Rencana penelitan dan pengembangan pasar.
g. Rencana kunjungan dan training langganan.
Untuk penyusunan planning pemasaran yang oprasional perlu didahului dengan analisis atas:
1. Kemampuan masing-masing unit pelaksanaan penjualan.
2. Target pemasaran per unit pelaksana pemasaran.
3. Situasi dan kondisi pasar dari unit plaksana pemasaran tersebut, dan
4. Besarnya dana anggran yang ditawarkan untuk unit perlaksanaan pemasaran tersebut.
5. Perencanaan Pemasaran Produk Baru (Planning Of Launching of New Product). Perencanaan ini ialah perencanaan aktivitas pelaksanaan menjual produk baru. dalam penyusunan rencana ini tercakup target pasar yang dituju, acara pengujian pasar (market test), meramalkan kesempatanpasar dan mmemperkirakan sasaran penjualan, serta penetapan sumber daya yang dibutuhkan.
Didalam praktik, sering dijumpai empat macam bentuk hasil aktivitas perencanaan penjualan. Keempat bentuk tersebut yaitu:
1. Target Pemasaran, adalah penetapan sebuah ukuran tertentu selaku sasaran yang hendak dicapai dalam rentang waktu tertentu di kurun yang hendak datang. Target penjualan dapatberupa jumlah pemasaran dalam unit atau rupiah, share pasar atau laba.
2. Rencana Pemasaran, yakni rumusan tentang apa yang ingim dicapai dan bagaimana cara mencapainya, yang terdiri dari aktivitas yang mau dikerjakan untuk pencapaian tujuan di bidang pemasaran.
3. Program Pemasaran, ialah rumusan tentang rincian langkah acara yang telah ditetapkan dalam rencana pemasaran dengan menekankan pada tahap-tahap pelaksanaan yang dikaitkan atas waktu, daerah/tempat, dan oleh siapa pelaksanaannya dilaksanakan.
4. Anggaran Pemasaran, ialah detail langkah acara yang akan dilaksanakan dalam bidang penjualan dan pernyataan tujuan apa yang ingin diraih yang dinyatakan dalam nilai duit (rupiah).
3. PROSES PERENCANAAN PEMASARAN
Dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana pemasaran perlu diikuti beberapa langka selaku berikut:
1. Analisis Hasil Prestasi Kegiatan Pemasaran
Dalam analisis ini dilakukan pengkajian perihal pertumbuhan hasil penjualan dan ralisasi acara yang dilakukan dalam bidang penjualan. Analisis ini harus mampu memperlihatkan kesimpulan wacana alasannya adalah-sebab naik atau turunnya hasil penjualan utamanya dan penjualan umumnya
2. Analisis Keunggulan, Kelemahan, Kesempatan, dan Ancaman Pemasaran Perusahaan.
Dalam analisis ini dilaksanakan pengkajian atas keadaan lingkungan pemasaran perusahaan utamanya perkembangan ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan pemerintah. Sebagai pola, imbas perkembangan ekonomi masyarakat terhadap kemungkinan kesempatanpasar. Demikian pula pengaruh pertumbuhan teknologi dapat merupakan bahaya penjualan dari produk pemasaran.
Factor-aspek di dalam perusahaan dapat menimbulkan keunggulan dan kekurangan perusahaan itu di pasar. Sebagai acuan kesanggupan sumber daya perusahaan, seperti sumber daya insan dan dana yang di miliki perusahaan. Di samping sumber daya, yang lebih penting lagi yakni pengelolaan atau manajemen penjualan.
3. Penentuan Tujuan (objektif) Pemasaran
Dalam hal ini perusahaan mesti mebetapkan tujuan (objektif) yang ingin dicapai dalam bidang pemasaran, apakah tingkat penjualan, atau tingkat share pasar ataupun tingkat keuntungan yang diperlukan.
4. Penetapan Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran yang ditetapkan didasarkan atas target pasar (Target market) dan Tujuan (objektif) perusahaan. Strategi penjualan yang ditetapkan meliputi seni manajemen harga, produk, penyaluran, atau distribusi dan penawaran spesial.
5. Penetapan Target Pemasaran
Berdasarkan pendapathasil keempat langkah di atas, ditetapkanlah target penjualan. Target penjualan yang ditetapkan dapat dinyatakan dalam volume penjualan (unit) atau nilai penjualan (Rupiah) maupun dalam share pasar dan keuntungan.
6. Penyusunan Rencana Pemasaran
Setelah sasaran penjualan ditetapkan, langkah berikutnya ialah penyusunan planning penjualan yang disusun menggambarkan aktivitas yang dikerjakan dalam bidang pemasaran, mirip dapat dilihat pada lampiran, dalam rangka meraih sasaran penjualan.
7. Penyusunan Program Pemasaran
Berdasarkan Rencana Pemasaran di atas, disusun detail kegiatan yang mau dikerjakan yang dikaitkan atas waktu, kawasan, dan oleh siapa dikerjakan.
8. Penyusunan Anggaran Pemasaran
Langkah terakhir dalam Perencanaan Pemasaran dalam penyusunan budget pemasaran. Anggran penjualan yang disusun hendaklah didasarkan atas acara pemasaran yang telah ditetapkan. Hal ini karena akan terjadi keperluan anggaran yang berbeda kalau waktu dan daerah pelaksanaan kegiatan pemasaran berbeda.
4. MANFAAT BISNSI PLAN
Manfaat – manfaat yang mampu diambil dari penyusunan businees plan yang bagus.
1) Membantu dalam mencari modal dan pertolongan terhadap lembaga keuangan pemberi kredit.
Businees plan bisa menggambarkan kesiapan kandidat Entrepreneur yang terjun langsung dalam dunia bisnis. Seberapa dalam kandidat Entrepreneur mengetahui bisnis yang sedang dirancang. Hal itu terlihat dari seberapa kompleks dan rinci business plan yang disusun.
Calon penanam modal atau forum keuangan pemberi kredit akan melihat kesiapan kandidat Entrepreneur dari business plan yang mereka susun. Businees plana akan memperlihatkan apakah bisnis yang sedang dijadwalkan tersebut realistis untuk dilakukan. Seberapa cepat investasi yang ditanamkan akan meraih break even point dan berapa lama pay back period dari bisnis yang dijadwalkan. Pada business plan, juga akan diketahui siapa pun yang terlibat langsung dari keberjalanan bisnis. Siapa saja yang bermain dari segmen bisnis yang sama. Hal ini akan mengukur seberapa besar resiko dari bisnis yang dianjurkan. Seberapa panjang rantai pasok dari bisnis. Hal ini juga menghipnotis tingkat risiko bisnis. Bila semua faktor tersebut memenuhi harapan calon penanam modal, bisa saja investor tersebut tanpa ragu menanamkan modalnya ke dalam bisnis. Aspek-faktor utama seperti pay-back period, break even point, dan internal rate of return biasanya digunakan investor untuk mengenali seberapa pantas bisnis yang diajukan padanya benar-benar layak dari sisi finansial.
Namun demikian, bukan bermakna calon investor tersebut akan menunjukkan investasinya jikalau parameter-parameter kelayakan finansial terpenuhi. Investor akan mencocokkan rencana Entrepreneur dalam menyanggupi proyeksi finansial yang dirancang. Apakah planning pemasaran yang ada sudah menggambarkan proyeksi finansial. Bagaimana planning operasional dan metode organisasi dari bisnis yang diusulkan.
2) Membantu dalam memutuskan apakah akan melanjutkan usaha atau berhenti
Layaknya rambu-rambu kemudian lintas, business plan juga bisa digunakan untuk menetapkan apakah bisnis yang sedang dijalani on the track atau sesuai dengan yang dijadwalkan. Misalnya, apakah parameter-parameter keuangan yang ada sudah tercapai. Bila belum tercapai, mengapa hal itu mampu terjadi. Bagian proses bisnis mana yang salah dan perlu diperbaiki.
Melalui business plan, akan dimengerti proses pemasukan-pengeluaran bisnis yang sedang dijalani. Adakah dari pos-pos pendapatan dan pengeluaran tersebut yang abnormal atau ada ketidakefisienan dari pos-pos pendapatan dan pengeluaran tersebut. Bila terdapat pos pengeluaran yang mampu dikurangi atau bahkan dihilangkan, Entrepreneur akan dengan gampang melakukan adaptasi.
Misalnya pada abad waktu tertentu, pendapatan atau pengembalian dari investasi yang ditanamkan penanam modal tidak tercapai. Tentunya, Entrepreneur akan melaksanakan penilaian mirip yang telah diterangkan sebelumnya. Di lain pihak, Entrepreneur mesti mempertanggung jawabkan keberlangsungan bisnisnya terhadap penanam modal yang terlibat. Business plan mampu dijadikan alat investor dalam mengecek bisnis tersebut.
Keputusan-keputusan investor tersebut didasari oleh parameter-parameter yang dirancang dalam business plan. Investor akan memutuskan apakah kolaborasi mampu dilanjutkan atau tidak. Bila kolaborasi akan dilanjutkan, apa saja evaluasi yang harus segera diimplementasikan oleh Entrepreneur. Bila bisnis terlihat kurang menjanjikan, investor berhak untuk menetapkan kerja sama.
Selain itu, Entrepreneur juga mampu memutuskan apakah keberlangsungan bisnis mampu membuat puas beberapa tahun mendatang. Entrepreneur tersebut mampu menetapkan apakah bisnis mampu dilanjutkan. Entrepreneur juga bisa menetapkan apa saja yang perlu diperbaiki demi menjaga bisnis.
3) Membantu dalam berbagi wangsit bisnis
Business plan ialah salah satu sarana sistematis dalam mempertajam ilham bisnis. Dengan dukungan business plan, inspirasi-inspirasi bisnis akan lebih terjadwal dan sistematis. Melalui pendekatan-pendekatan standar business plan, akan dikenali siapa saja pasar atau konsumen memiliki potensi, bagaimana proses pemasarannya, serta bagaimana proses operasional dari bisnis yang sedang dijalani.
Pada perencanaan finansial, akan dimengerti bagaimana pendapatan dan pengeluaran yang paling optimal. Dengan pinjaman komputer, akan dapat disimulasikan posisi pos-pos keuangan yang mampu menghasilkan profit yang tinggi bagi bisnis. Selain itu, pastinya akan diketahui juga pos-pos bisnis mana saja yang tidak menawarkan laba dan bahkan bisa menjadi beban bisnis.
Misalnya, bisnis yang sedang disusun yakni terkait dengan ekspor-impor. Nilai tukar rupiah kepada dollar Amerika tentunya menjadi faktor yang sangat penting. Melalui simulasi pada business plan akan diketahui apakah bisnis yang sedang direncanakan tersebut masih patut untuk dipertahankan dan dikembangkan. Apakah harga yang dikeluarkan ke pasar masih kompetitif dan menunjukkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.
4) Membantu dalam mengindetifikasi aspek-faktor penghambat kesuksesan bisnis
Investasi pada suatu bisnis seperti melakukan taruhan. Taruhan akan investasi yang ditanamkan. Apakah uang yang ditanamkan akan menunjukkan laba maksimal atau menguap begitu saja. Melalui business plan, akan dimengerti secara terang bagaimana proses bisnis yang dirancang. Bagaimana acuan pemasaran yang hendak dikerjakan, bagaimana proses operasionalnya, serta bagaimana kelimpahan tanggung jawab dalam organisasi bisnis.
Bagaimana sebuah bisnis meningkat dan sukses atau bagaimana suatu bisnis menemui kegagalan dapat dilihat dari business plan yang disusun. Seberapa baik business plan tersebut akan menunjukkan gambaran aspek-aspek penentu keberhasilan bisnis.Apakah aspek-faktor tersebut sudah didefiniskan. Lalau bagaimana menghadapi aspek-aspek penghambat bisnis. Apakah telah direncanakan bagaimana proses penanggulangan faktor-aspek penghambat tersebut. Bila faktor penghambat tersebut muncul, bagaimana respon perusahaan kepada penghambat tersebut.
5) Menyediakan tujuan yang terang untuk lingkungan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan
Gerak langkah perusahaan harus didefiniskan dengan terang. Apa saja tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Bagaimana langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hal ini pastinya bermanfaat tidak saja untuk lingkungan internal perusahaan/bisnis atau kandidat investor (lingkungan eksternal). Business plan menunjukkan citra dan arah yang jelas terhadap pengelolaan bisnis. Selain itu, bagi calon investor, business plan akan menunjukkan tujuan yang jelas serta tingkat kelayakan bisnis. Hal ini tentu saja sungguh penting untuk menarik perhatian penanam modal dalam menanamkan dananya seperti sudah diterangkan pada bab sebelumnya.
6) Menyediakan citra yang terang perihal kandidat pelanggan potensial, pemasok, dan calon penanam modal
Pada penyusunan rencana pemasaran, dijelaskan bagaimana posisi produk atau jasa relatif terhadap pesaing. Segmen pasar mana yang akan dibidik oleh Entrepreneur. Hal ini bekerjsama berkaitan dekat dengan pendefinisian kandidat pelanggan memiliki potensi. Seberapa erat dan seberapa kompleks konsumen yang mau disasar. Bagaimana cara "merayu" mereka supaya mau berbelanja produk atau jasa yang disediakan. Pada perencanaan operasional akan didefinisikan siapa saja yang terlibat eksklusif dalam kegiatan opersional bisnis. Siapa saja penyedia yang mau menjadi mitra strategis bisnis. Tentunya, keberadaan penyuplai menjadi sangat penting alasannya menentukan kelancaran bisnis perusahaan.
C. LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT BISNIS PLAN
1. Pembukaan
Pembukaan pada plan / rencana bisnis. Jelaskan siapa yang menulis, kapan dan untuk tujuan apa.
2. Rangkuman
Berikan kisi-kisi dari planning / plan bisnis Anda. Tuliskan bagian ini terakhir sehabis semua bab dibuat.
3. Strategic Overview
Tuliskan apa yang menjadi tujuan utama, dan acara utama dari planning usahanya. Apa tujuan jangka panjang, taktik kunci dan tujuan selesai.
4. Status Saat Ini
Rangkum apa yang telah diraih, performa keuangan, pemasaran dan teknis sampai ketika ini. Perkenalkan semua orang yang terlibat dalam bisnis ini.
5. Penawaran Produk atau Jasa
Jelaskan secara singkat apa yang membuat produk Anda beda dengan lainnya. Apa yang membuatnya spesial?
6. Target Pasar
Tunjukkan siapa saja target pasar yang mau disasar. Berikan profil pelanggan, segmen, demam isu dan juga kompetisi dibisnis ini.
7. Strategi Marketing dan Penjualan
Bagaiaman Anda akan memasarkan produk ini? Bagaimana akan berkompetisi dengan pesaing dibidang yang sama? Berapa biaya marketingnya? dan sebagainya.
8. Teknologi
Berikan segala hal yang berhubungan degan teknologi dan observasi di perjuangan Anda.
9. Operasional
Bagaimana operasional akan di handel, bagaimana menjalankannya, berapa biaya dan sumber daya yang diperlukan.
10. Proyeksi Keuangan
Berikan tabel sederhana ihwal proyeksi keuangannya.
11. Kebutuhan Pendanaan
Berapa komplemen pendanaan yang Anda butuhkan.
12. Implemetasi
Berikan timeline pengerjaan, dan aksi yang dibutuhkan semoga rencana berjalan.
13. Kesimpulan
Berikan alasan mengapa bisnis ini akan sukses, dan mengapa perlu didukung.
D. Elemen Dari Business Plan
Rencana Bisnis (business plan) memiliki berbagai elemen penting. Mengutip dari Business Incubator Centre-Universitas Gunadarma, komponen yang dimaksud dan penjelasannya selaku berikut:
1. Ringkasan Eksekutif
Merupakan pintu masuk ke rencana bisnis kita. Ringkasan sebaiknya hanya outline dan lebih menekankan pada butir-butir utama saja.
2. Tujuan.
Tetapkan tujuan kita, misal pangsa pasar, penjualan, dan laba. Yakinkan bahwa tujuan tersebut kongkrit, dan terukur. Tujuan harus memperlihatkan tingkat penjualan atau keuntungan, persentase gross margin, laju kemajuan, atau pangsa pasar yang ingin dicapai. Hindari penggunaan tujuan yang tidak terang, misal “menjadi yang terbaik” atau kemajuan yang cepat, Kita seharusnya menetapkan paling sedikit tiga tujuan.
3. Pernyataan Misi
Pernyataan misi mengekspresikan tujuan tertinggi dari perusahaan kita, contohnya menyediakan layanan ke industri tertentu, membuatkan teknologi baru, atau mengembangkan pendidikan. Jika perusahaan kita memiliki misi, nyatakan secara sederhana dalam satu atau dua kalimat.
4. Perusahaan
Buat ringkasan perusahaan dengan menjelaskan secara terang apa yang dijual, melalui kanal distribusi apa, dan dijual ke siapa/mana.
5. Kepemilikan Perusahaan
Jelaskan bentuk kepemilikan perusahaan kita. Apakah partnership, sole proprietorship, atau corporation? Publik atau perorangan?
6. Sejarah Perusahaan
Sebutkan kapan perusahaan didirirkan, oleh siapa, dan dengan tujuan apa. Bagaimana perusahaan berkembang setelah itu? Dimana kita merelokasi kantor, mengembangkan lini produk atau perubahan signifikan yang lain? Ingatlah untuk memasukkan gosip mengenai pemasaran, barang/jasa, dan pasar yang dilayani serta bagaiman hal-hal tadi berganti atau berkembang sepanjang waktu. Jika perusahaan kita baru, nyatakan mengapa kita menetapkan memulai buka usaha.
7. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan
Jelaskan dengan ringkas kantor dan lokasi perusahaan, sifat dan fungsinya, luas, status penyewaan, dan isu perihal akomodasi yang lain.
8. Produk/Jasa
Paragraf ini ialah ringkasan barang dan jasa yang ditawarkan. Ringkasan kita mesti point-point-nya saja. dan menerangkan barang dan jasa kita. Jelaskan bagaimana barang/jasa saling melengkapi satu sama lain atau dijual serentak, jika ada.
9. Deskripsi Barang dan Jasa
Buat List barang dan jasa secara individual dan jelaskan bagaimana barang/jasa tersebut berguna untuk pelanggan.
10. Karakteristik dan Perbandingan Kompetitif Barang/Jasa
Jelaskan karakteristik berkompetisi utama dari barang/jasa kita. Mengapa orang-orang membeli barang/jasa kita dibandingkan lainnya? Apakah kita memberikan yang lebih baik untuk karakteristik, harga,mutu, atau pelayanannya? Jelaskan sifat pemasaran yang khas yang menawarkan daya saing.
11. Layanan Konsumen/Tindak Lanjut Layanan
Jelaskan bagaimana kita memberikan pelayanan terhadap barang/jasa yang kita jual. Jika perusahaan kita cuma menunjukkan jasa, rubahlah judul diatas dengan tindak lanjut layanannya dan jelaskan bagaimana kita menawarkan sumbangan terhadap pelanggan. Juga masukkan jam operasi atau kebijakan garansi.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Rencana pemasaran merupakan perumusan usaha yang akan dijalankan dalam bidang penjualan, dengan memakai sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan, guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu di abad yang akan tiba.
Perencanaan pemasaran ialah kegiatan merumuskan perjuangan-usaha yang hendak tiba, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang diperlukan di bidang pemasaran.
Bisnis plan bisa menggambarkan kesiapan calon entrepreneur yang menggeluti langsung dalam dunia bisnis. Seberapa dalam kandidat entrepreneur mengetahui bisnis yang sednag dirancang. Hal itu tampakdari seberapa komleks dan rinci business plan yang disusun. Calon investor atau forum keuangan pemberi kredit akan melihat kesiapan calon entrepreneur dari business plan yang mereka susun. Business plan akan menawarkan apakah bisnis yang sedang dijadwalkan tersebut realistis untuk dikerjakan.
Macam-macam penyusunan rencana penjualan:
1. Perencanaan Pasar yang Strategis (Strategic Market Planning).
2. Perencanaan Strategis Pemasaran Perusahaan (Corporate Marketing Planning).
3. Perencanaan Pemasaran yang Strategis (Strategic Marketing Planning).
4. Perencanaan Pemasaran yang Operasional (Operational Marketing Planning).
Proses penyusunan rencana penjualan:
1. Analisis Hasil Prestasi Kegiatan Pemasaran
2. Analisis Keunggulan, Kelemahan, Kesempatan, dan Ancaman Pemasaran Perusahaan.
3. Penentuan Tujuan (objektif) Pemasaran
4. Penetapan Strategi Pemasaran
5. Penetapan Target Pemasaran
6. Penyusunan Rencana Pemasaran
7. Penyusunan Program Pemasaran
8. Penyusunan Anggaran Pemasaran
2. SARAN
Setelah disusunnya makalah tentang penyusunan rencana pemasaran dibutuhkan mampu memperbesar wawasan pembaca terutama dimata kuliah administrasi penjualan II. Begitu juga alangkah baiknya kalau kita mencari sumber tumpuan lebih banyak dari banyak sekali sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita peroleh semakin luas.
DAFTAR PUSTAKA
Buku : Manajemen Pemasaran / Prof. Dr. Sofjan Assuari, S.E., M.B.A
Ed. 1-11. - Jakarta: Rajawali Pers, 2011
Posting Komentar untuk "Makalah Planning Pemasaran (Marketing Plan)"