Sosok Lelaki Yang Terekam Dalam Video Agresi Penganiayaan Justin Merupakan Ketua Ormas Kepemudaan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok lelaki dan pengemudi Nissan X-Trail bernopol B dengan plat nomor B-1146-RFH yang menjalankan penganiayaan terhadap Justin Frederick balasannya terungkap.

Media sosial banyak mengunggah kalau salah satu terduga pelaku dikenali berjulukan Ali Fanser Marasabessy.

Sosok Ali Fanser juga dikejar netizen, hasilnya banyak kepingan video dan foto bahwa lelaki tersebut merupakan pimpinan suatu ormas.

Berdasarkan pencarian Tribunnews.com, Ali Fanser Marasabessy merupakan Ketua Umum Pemuda Bravo Lima.

Ormas itu rupanya menginduk pada Ormas Pejuang Bravo Lima yang dipimpin eks Menteri Agama RI Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Purn) Fachrul Razi.

ketika dikonfirmasi, Ketua Umum Pejuang Bravo Lima (PBL), Fachrul Razi membenarkan bahwa Ali Fanser merupakan sosok yang bernaung di sayap organisasinya.

Fachrul menyebut, Ormas Pemuda Bravo Lima merupakan organisasi sayap kepemudaan yang berada di bawah naungan PBL.

"Perlu saya jelaskan bahwa Ketum Bravo Lima saya, Fachrul Razi. Saudara Ali Fanser merupakan Ketua Pemuda Bravo Lima. Untuk kasus dan persoalannya soal insiden kemarin, saya menyerahkan sepenuhnya ke polisi sambil menanti isu pemeriksaannya dari Polda Metro Jaya," kata Fachrul dikala dihubungi Tribunnews.com, Minggu (5/6/2022).

Fachrul dengan tegas menyampaikan tak mentolerir perilaku anggotanya yang apabila terbukti menjalankan kekerasan.

Ia mengaku prihatin atas insiden penganiayaan itu dan menyebut agresi main hakim sendiri yang tak dapat dibenarkan dalam hal apapun.

"Apapun alasannya, kalau ada orang main pukul atau main hakim sendiri ya tidak bisa ditolerir. Apapun itu, langkah-langkah kekerasan secara sepihak mesti dieksekusi sesuai hukum perundangan yang berlaku," tegas Fachrul.

Terbaru, pengemudi kendaraan beroda empat Nissan X-Trail dengan pelat nomor B-1146-RFH berinisial FM ditetapkan selaku tersangka atas kasus itu.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Hengki Haryadi mengatakan, setelah insiden itu trend di media lazim pihaknya eksklusif mengusut dua orang saksi.

"Sudah diamankan 2 orang, lalu 1 orang sdh di menetapkan tersangka dan ditahan," ujar Hengki terhadap Tribunnews.com, Minggu (5/6/2022).

Hengki menyebut, dua orang yang diperiksa pihaknya merupakan lelaki yang terekam dikala agresi pemukulan itu terjadi. Eks Kapolres Metro Jakarta Pusat juga sudah memamerkan inisial kedua saksi itu.

"Iya. AF dan FM," imbuhnya.

Untuk tersangka, Hengki belum membeberkan pemberitahuan lebih lanjut.

Ia cuma mengkonfirmasi bahwa satu dari dua saksi itu sudah ditetapkan selaku tersangka dan eksklusif ditangani penahanan.

"Insial FM (ditahan)," tutup Hengki.

Insiden pemukulan tersebut terjadi pada Sabtu (6/5/2022) sekira pukul 12.40 WIB.